Minggu, 15 Desember 2013

Tugas Observasi Fitrisia Elmi



BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakag
Dasarnya masa prasekolah adalah masanya tumbuh dan berkembang.dimana usia prasekolah bekisar antara 4-6tahun.masa tersebut adalah masa untuk mereka bermain sambil belajar.dengan bermain akan terbentuk karakteristik anak itu sendiri.namun seiring dengan berkembangnya anak,mereka akan sering menghadapi gangguan, yang merupakan masalah didalam fase hidupnya.ketika anak memasuki 3-7tahun prilaku agresif sebagian dari tahapan berkembangnya mereka. Prilaku agresif adaah prilaku yang di tunjukan untuk menyerang,melawan orang lain baik secara fisik maupun secara verbal.prilaku agresif di anggap sebagai gangguan prilaku bila terbentuknya prilakunya luar biasamenggangu,bersifat kronis,menetap kepada seseorang dan prilaku tidak dapat diterima oleh norma sosial atau budaya.sebagai seorang guru sangat penting mengetahui bagaimana cara menangani anak agresif di sekolah karena dapat membahayakan teman sebayanya.dengan harapan guru dapat memberikan bimbimbingan bagi anak agresif di taman kanak-kanak  adalah dengan menghilangkan tingkah laku yang tidak dikehendaki . Agar anak agresif mampu mengurangi sikap-sikapnya dapat menggangu didalam proses pemblajaran
B. Rumusan masalah
a)        Bagai mana proses pengumpulan data tentang analisis ?
b)        Bagai mana kesimpulan sementara berdasarkan analisis anak ?
c)        Bagai mana menemukan penyebab pertama tentang penyebab utama ?
d)       Bagai mana langkah awal yang dilakukan berdasarkan diaknosis ?
e)        Bagai mana penanganan nya tentang yang dianalisis ?

BAB II
DASAR TEORI
Teori menurut agustiansyah, mengatakan bahwa perilaku agresif merupakan sifat bawaan, sedangkan ahli yang lain memandang karena adanya lingkungan. Berbagai pandangan tersebut diuraikan berdasarkan minat pada bidang yang ditekuninya. Di bawah ini akan dijelaskan dalam beberapa teori tentang perilaku agresif, yaitu:
Freud (Barbara, 2005) dengan teorinya berpandangan bahwa perilaku individu didorong oleh dua kekuatan dasar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sifat kemanusiaan, yaitu perilaku agresif itu berasal dari insting mahluk hidup yang pada dasarnya pada diri manusia terdapat dua macam insting, yaitu insting kehidupan (eros) dan insting kematian (thanatos). 
Insting kehidupan terdiri atas insting reproduksi atau insting seksual dan insting- insting yang ditujukan untuk pemeliharaan hidup, sedangkan insting kematian memiliki tujuan untuk menghancurkan hidup individu (Hudaniyah dan Dayakisni, 2003).
Dalam teori ini perilaku agresif merupakan ekspresi dari adanya insting kematian. Insting inilah yang menjadi patokan untuk menjelaskan adanya beberapa bentuk tingkah laku agresif seperti peperangan ataupun bunuh diri. Freud (Baron dan Byrne, 2000) beranggapan bahwa insting mati yang dapat menjelaskan perilaku agresif mempunyai sifat katarsis atau pelepasan ketegangan yang dapat merugikan masyarakat.
Senada dengan pendapat di atas Ardrey (dalam Hudaniyah dan Dayakisni, 2003) mendasarkan pada teori evolusi Darwin dalam penelitiannya tentang perilaku agresif, berpendapat manusia sejak kelahirannya telah membawa killing imperativ dan dengan killing imperative ini manusia dihinggapi obsesi untuk menciptakan senjata dan menggunakan senjatanya itu untuk membunuh apabila perlu. Tetapi manusia memiliki mekanisme pengendalian kognitif yang mengimbangi “keharusan” membunuh salah satunya yaitu nurani yang memainkan peranan dalam menghambat agresi. Manusia telah diprogram (melalui evolusi) untuk mengancam, berkelahi, bahkan membunuh jika perlu untuk mempertahankan teritorialnya. Oleh karena itu terdapat keccenderungan manusia bersifat damai hanya terhadap orang lain dalam kelompoknya saja. Sebaliknya memusuhi orang di luar kelompoknya dan ingin menghancurkannya untuk mempertahankan eksistensi kelompoknya.

BAB III
PEMBAHASAN
A. ANAK YANG PEMALU
1. Analisis :
Nama lengkap                                    : yuni aryani
Nama panggilan                     : yuni
Jenis kelamin                          :perempuan
Tempat tanggal lahir         :cibadak,3 mei 2011
Agama                    :islam
Alamat                    :jln.harva No.56
Usia                      : 3 tahun
Anak ke-                  : 2 dari 3 saudara
Kelas                     : B
Identitas orang tua
Nama ayah                 : yadi
Pendidikan                 :SMA
Pekerjaan ayah             : PNS
Nama ibu                 : nurul
Pendidikan ibu             : SMA
Pekerjaan ibu              : ibu rumah tangga
2. Sintesis : dianggap perilaku agresif adalah perilaku yang ditunjukan untuk menyerang,menyakiti atau melawan orang lain,baik secara fisik maupun verbal.jadi bisa berbentuk pukulan,tendangan,dan perilaku fisik lain nya.bentuk perilaku luar biasa,buka hanya berbeda dari perilaku yang biasa.misalnya,memukul itu termasuk perilaku yang biasa,tetapi bila setiap ungkapan,tidak setuju dengan memukul,maka perilaku tersebut dapat diindentikasikan sebagai perilaku agresif.
3. Diaknosis : perilaku agresif  lebih bersifat verbal maupun nonverbal.bentuk-bentuk perilaku agresif yang biasa nya tampak adalah memukul,berkelahi,berteriak tidak mau mengikuti perintah dan permintaan,menangis,atau merusak.
Perilaku agresif semacam ini biasanya diperkuat dengan didapatkan penguatan dari lingkungan berupa status-dianggap hebat oleh teman sebaya,atau didapatkan nya sesuatu yang diinginkan,termasuk melihat teman nya menangis karena dipukul oleh nya.
4. Prognosis :
A. Faktor biologis
 Emosi dan prilaku dapat dipengaruhi oleh faktor genetik,neorologis atau biokimia juga kombinasi dari ketiganya.
Semua anak sebenarnya lahir dengan keadaan biologis tertentu yang menentukan gaya tingkah laku atau temperamennya,meskipun tempramen dapat berubah sesuai pengasuhan.selain itu,penyakit kekurangan gizi,bahkan cidera otak,dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan emosi dan tingkah laku
B. Faktor keluarga
- Pola asuh orang tua yang menerapkan disiplin dengan tidak konsisten
-sikap permisip orang tua,yang berasalnya dari orang tua yang merasa tidak dapat efektif untuk menghentikan prilaku menyimpang anaknya sehingga cendrung membiarakan saja atau tidak mau tau.sikap primisip ini membuat prilaku agresip cendrung menetap.
-sikap yang keras dan penuh tuntutan
- gagal membirkan hukuman yang tepat,sehingga hukuman justru menimbulkan sikap permusuhan anak pada orang tua dan meningkatkan prilaku agresif anak
-memberi hadiah kepada prilaku agresif atau memberikan hukuman untuk prilaku prososial.
- kurang memonitor dimana anak-anak berada.
- kurang memberiakan aturan
- gagal menjadi model yang baik dalam membiasakan perilaku prososial dan keterampilan dalam memecahkan masalah,sehingga anak mencontoh apa yang mereka lihat dari orang tua nya.
C. Faktor sekolah
D. Faktor budaya
5. Tritmen : penanganan terhadap masalah perilaku agresip dapat dilaku kan secara menyeluruh,arti nya semua pihak harus terlibat,termasuk guru,murid,dan lingkungan sekitar nya.
Karena kelemahan anak agresif adalah ketika membuat menguasai ketrampilan sosial,maka diharapkan orang tua dan guru dapat mengajarkan bagaimana cara menanggapi persaan orang lain dan perasaan dirinya sendiri serta prilaku yang tepat dalam bertingkah laku dalam suatu lingkungan,misalnya dengan cara melatih mengungkapkan perasaan yang dirasakan,senang,sedih,marah,gembra,dan perilaku seperti teman yang mengambil barang tanpa meminta izin.teknik lainnya mengatasi agresif dengan menampilkan tingkah laku positif sebagai model merespon prilaku agresif dan membantu anak berlatih menampilkan prilaku non agresif.menerapkan hukuman merupakan pilihan mengatasi prilaku agresif yang terjjadi.guru dan orang tua harus memahami dan membantu anak yang menjadi korban.dukungan yang paling baik adalah dengan mengembangkan perasaan bahwa anak yang menjadi korban prilaku agresif sebenarnya bisa mempertahankan dirinya sendiri.

BAB IV
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Prilaku agresif adaah prilaku yang di tunjukan untuk menyerang,melawan orang lain baik secara fisik maupun secara verbal.prilaku agresif di anggap sebagai gangguan prilaku bila terbentuknya prilakunya luar biasamenggangu,bersifat kronis,menetap kepada seseorang dan prilaku tidak dapat diterima oleh norma sosial atau budaya.sebagai seorang guru sangat penting mengetahui bagaimana cara menangani anak agresif di sekolah karena dapat membahayakan teman sebayanya.dengan harapan guru dapat memberikan bimbimbingan bagi anak agresif di taman kanak-kanak  adalah dengan menghilangkan tingkah laku yang tidak dikehendaki . Agar anak agresif mampu mengurangi sikap-sikapnya dapat menggangu didalam proses pemblajaran.
B.       SARAN
Sebagai guru kita harus menjaga dan mengawasi anak yang agresif dengan penuh rahma agar anak merasa disayangi dan diperhatikan oleh guru nya,tetapi kita sebagai guru juga hharus sabar untuk mendidik anak yang agresif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar